Kamis, 26 Mei 2011

Pengalaman Saat Kemah di BUPER


Pengalamanku pada saat kegiatan kemah , pada tanggal 15 - 17 Mei 2011 .

Sebelum saya berangkat ke tempat perkemahan , saya berkumpul di sekolah terlebih dahulu , sehabis dari sekolah saya langsung menuju ke buper aero agro adisucipto .
Tiba dibuper kami 1 regu bersama teman seluruhnya langsung mendirikan tenda masing masing , setelah kegiatan mendirikan tenda selesai , kami di beri waktu sejenak untuk istirahat , dan setelah istirahat kami semua melaksanakan sholat dzuhur , setelah sholat dzuhur , diadakan kultum antar regu , saat itu regu saya mendapat giliran yang pertama kali.
Setalah acara kultum selesai , kami langsung membuat makanan untuk makan siang , setelah istirahat makan siang selesai , kami melanjutkan kegiatan kegiatan kepramukaan yang sangat banyak lagi .

Hari ke : 2

Setelah bangun tidur , kami semua langsung melaksanakan sholat subuh berjama’ah , setelah sholat subuh , kami semua langsung berganti pakaian untuk melaksanakan olahraga .
Setelah olahraga usai , kami semua diberi waktu untuk istirahat dan untuk sarapan pagi .
Kemudian kami melakukan kegiatan selanjutnya yaitu “ Jelajah Medan “ pada saat kegiatan itu kami 1 regu di tugaskan untuk mengerjakan tugas di masing masing pos , saat tiba di museum dirgantara , kami melihat melihat dan mempelajari sejarah sejarahnya.
Setelah itu kami melanjutkan kegiatan kepramukaan yang lainnya lagi.

Hari ke : 3
           
Setelah bangun tidur , kami semua melaksanakan jama’ah sholat subuh lagi , setelah sholat seperti biasa , kami melaksanakan kultum antar regu .
Kemudian melaksanakan kegiatan olahraga , kegiatan olahraga kami adalah jalan jalan , setelah olahraga usai , kami ditugaskan untuk membereskan tenda masing masing , setelah membereskan tenda usai , kami semua melaksanakan upacara penutupan.
                        Sekian pengalaman saya , Terima Kasih.


Nama : Wichian Wikan Auliyantara.

pengalaman saat kemah di lanut ady sucipto


Pengalaman saya pada saat kemah di bumi perkemahan adi sucipto pada tanggal 15-17 mei 2011.
Saya berangkat dari rumah jam 06.00 sesampainya di sekolahan saya dan teman-teman berkumpu l bersama untuk melakukan derdoa bersama,setelah berdoa bersama ketua kelompok disuruh untuk mengambil tenda di ruang pramuka ,sesudah itu saya dan teman –teman lalu berangkat ke tempat kemah saya dan teman –teman lalu mendirikan tenda ,sesudah mendirikan tenda saya dan temam –teman lalu shalat dhuhur sesudah salat dhuhur saya dan teman –teman makan bersama dan seterusnya …………………..
Di hari kedaua jam 06.00 saya dan teman teman olah raga pagi setelah olah raga pagi .kami lalu makan pagi setelah makan pagi saya lalu disuruh untuk menmberikan soal kepada peserta dan saat itu saya disuruh untuk memberikan soal di pos 6 dari museum saya dan teman teman lalu makan bersama .
      Di hari ketiga saya bangun untuk menjalan kan shalat  subuh sesudah shalat subuh sauya disuruh teman teman saya untuk mewakili membacakan kultum.selesai itu saya dan teman –teman lalu olah raga pagi setelah olah raga pagi kami lalu beres beres bersama setelah itu kami melakukan upacara penutupan selesai itu saya dan teman teman lalu menaikan barang “ setelah barang “ dinaikan saya dan teman teman berangkat pulang sesampainya disekolah kami no 1.




NAMA=Adi tri putra

pengalaman saat kemah


Pengalaman ku saat kemah di bumi perkemahan  aero agro adisucipto pada tanggal 15-17 mei 2011.Pada hari minggu tanggal 15 mei 2011, jam  07.00 disekolahan aku dan teman  kelas 2 yang mengikuti kegiatan kepramukaan yaitu kegiatan kemah.
Setelah beberapa kemudian kami berangkat ke bumi perkemahan adisucipto . sampai disana kami disuruh mendirikan tenda untuk berteduh . setelah selesai mendirikan tenda kami langsung makan, setelah makan ,sholat.Setelah selesai sholat lalu disuruh untuk mengikuti kegiatan berikutnya  
            Hari kedua ,paginya olahraga lalu mandi .setelah mandi lalu jelajah medan yang rutenya ke museum dirgantara . diperjalanan kami disuruh mengerjakan tugas disetiap posnya. Sampai disana kami menunggu regu yang lain , setelah lama menunggu regu lain pun sudah datang . lalu masuk ke museum dirgantara di dalamnya ada banyak macam pesawat.
            Hari ketiga ,paginya kami olahraga dulu kemudian dilanjutkan bakti sosial yaitu kegiatan bersih-bersih . setelah bersih-bersih kami melanjutkan kegiatan berikutnya yaitu upacara penutupan .

Itulah pengalaman ku saat kemah………..


Nama : Erdian Eka L

Rabu, 25 Mei 2011

Mata


Fungsi bagian -bagian mata :
1.Lensa mata       : untuk memfokuskan cahaya sehingga terbentuk bayangan pada retina
2.Otot Lensa       : untuk mengubah kecembungan / kepipihan lensa mata.
3.Selaput Iris       : untuk mengatur besar kecilnya pupil mata .
4.Pupil                : untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk kedalam mata.
5.Kornea            : untuk melindungi bagian bagian mata yang lebih dalam.
6.Lapisan Retina : untuk menangkap bayangan yang di bentuk oleh lensa.
7.Saraf mata       : untuk menghantarkan rangsang cahaya ke otak
8.Cairan Humor  : membantu membiaskan cahaya yang masuk kedalam mata.

Bintik buta adalah daerah pertemuan antara lapisan retina dan urat saraf mata dan tidak peka terhadap       cahaya.
Bintik Kuning adalah daerah retina yang banyak mengandung sel sel yang sangat peka terhadap cahaya.
Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih disebut Daya Akomodasi.
Jika mata berakomodasi maksimum , maka lensa mata paling cembung.
Jika mata tidak berakomodasi , maka lensa paling pipih.
Titik dekat adalah jarak yang paling dekat yang dapat di lihat dengan jelas oleh mata disebut juga PUNCTUM PROXIMUM.
Titik jauh adalah jarak terjauh yang dapat dengan jelas oleh mata. di sebut juga PUNCTUM REMOTUM.
Bayangan yang ditangkap retina bersifat : nyata , terbalik , diperkecil agar benda terlihat jelas , maka bayangan harus jatuh tepat di retina.
Kelainan mata.
Rabun jauh ( Miopi) adalah kelainan mata tidak dapat melihat benda.benda yang terletak relatif jauh dari mata.
penyebab :lensa mata terlalau cembung, sehingga bayangan jayuh didepan retina
Akibat : titik jatuh mata (puntum remotum) bergeser mendekati mata .
Pertolongan ; mamakai kacamata berlensa cekung ( negatif )

Rabu, 23 Februari 2011

Sel Darah Merah


Sel darah meraheritrosit (en:red blood cellRBCerythrocyte) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan
Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel)

Selasa, 22 Februari 2011

Darah

Darah merupakanan alat transportasi atau alat pengangkutan yang paling utama dalam tubuh kita. Ada beberapa fungsi penting darah bagi tubuh , yaitu sebagai berikut.
1. Mengangkut sari sari makanan dari usus dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
2. Mengangkut oksigen dari paru paru serta mengedarkannya ke seluruh tubuh dan juga mengambil karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk dibawa ke paru paru.
3. Mengangkut hormon dari pusat produksi hormon ke tempat tujuannya di dalam tubuh.
4. Menyangkut sisa sisa metabolisme sel untuk dibuang di ginjal.
5. Menjaga kestabilan suhu tubuh.Suhu tubuh tubuh manusia tetap, yaitu berkisar antara 36 C sampai 37 C.
 Suhu tubuh manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Darah mampu menjaga suhu tubuh  tetap stabil. Caranya, darah melakukan penyebaran energi panas dalam tubuh secara merata.
6. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.


Komposisi Darah
   Darah memiliki komposisi yang terdiri atas sekitar 55% cairan darah (plasma) dan 45% sel-sel darah. terdapat tiga macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit)

Gangguan Pada Sistem Pernapasan

Sisitem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit. Penyakit atau kelainan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
Berikut adalah beberapa contoh gangguan pada sistem pernapasan mansia.
1. Emfisema, merupakan penyakit pada paru - paru. Paru - paru mengalami pembekakkan karena pembuluh      darahnya mengalami kemasukan udara.
2. Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi, seperti, debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin.
3. Kanker paru - paru. Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel - sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama- kelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker pari-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.
4. Tuberkulosis ( TBC ), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis . Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan di biarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering terengah- engah.
5. Bronkhitis, merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya     penderita mengalami sesak napas.
6. Influenza ( flu ), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.

Rabu, 09 Februari 2011

Nyoba TTS yaaa...





TTS IPA

group 6


This interactive crossword puzzle requires JavaScript and a reasonably recent web browser, such as Internet Explorer 5.5
or later, Netscape 7, Mozilla, Firefox, or Safari. If you have disabled web page scripting, please re-enable it and refresh
the page. If this web page is saved to your computer, you may need to click the yellow Information Bar at the top of
the page to allow the puzzle to load.












Selasa, 08 Februari 2011

TTS IPA

TEKA-TEKI SILANG

Mata Pelajaran  : IPA
Kelas                 : VIII
Semester            : Genap


Isilah TTS berikut. Asal aja yang penting benar gitu. Hadiahnya " Handuuuk !" Tuk seka keringatmu. OK ?





Across

2.     pemompa darah makhluk hidup
3.     organ pencernaan mekanik
9.     tempat terjadinya fotosintesis
11.   pemakan segala
13.   air mengandung
14.   nama lain keping darah
16.   pengganti sel sel tubuh yang rusak
17.   gerak dipengaruhi oleh arah rangsang
19.   tarikan bumi
20.   nama lain batang tenggorokan
23.   gerak sebagian tubuh tumbuhan
24.   nama lain tulang pengumpil
26.   terganggunya penyerapan air pada usus besar
27.   penyakit perut
28.   pemakan daging
29.   bertemunya sel sperma dan sel telur
30.   organ pernapasan

Down

1.     terdapat pada susu
4.     alat pengecap rasa
5.     pemakan tumbuhan
6.     alat penyerap air pada tumbuhan
7.     tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan
8.     tumbuhan berkeping satu
10.   tumbuhan berkeping dua
12.   pengukur gaya
15.   alat pencerna makanan
18.   gerak sluruh tubuh tumbuhan
21.   nama lain sel darah merah
22.   cara menyesuaikan diri
25.   penambah manis pada makanan dan minuman

Selasa, 01 Februari 2011

Tahapan Perkembangan Manusia

   Seiring waktu, pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja yang menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga terjadi semakin matang. Tidak seperti pada makhluk hidup lainya, pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak namun juga banyak aspek lainya, misalnya kemampuan dan kemampuan emosional.

   Perkembangan pada manusia terjadi melalui suatu proses. Proses pembentukan manusia diawali dengan proses pembuahan. Yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan ( ibu ) dengan sel sperma yang berasal dari pria ( ayah )
   Inti sel sperma akan melebur dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot. Zigot ini akan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkembang didalam rahim ibu, dari mulai proses pembuatan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan.

   Perkembangan janin selama di dalam rahim dibagi dalam tiga tahapan. Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan.

1. Trimester Pertama

   Pada tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.



2. Trimester Kedua

   Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kura lebih 19cm. Tangan dan kakinya telah berkembang, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif

3. Trimester Ketiga

   Di tiga bulan terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak didalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan di sebutlah dengan sebutan bayi.

Pertumbuhan dan Perkembangan

      Pada hewan dan tumbuhan,pertumbuhan ditandai dengan pertambahan tinggi atau besar. Jadi ,dapat dikatakan bahwa pertumbuhan merupakan proses pertambahnya ukuran mahkluk hidup yang sifatnya tidak kebali lagi .Contoh yang lebih jelas , coba perhatikan diri kamu sejak saat kecil dulu hingga sekarang duduk di bangku sekolah . Terdapat perubahan , bukan ? Tubuhmu semakin besar dan tinggi.

    Bagaimana mahkluk hidup dapat tumbuh ? Pada makluk hidup yang hanya terdiri atas satu sel, pertumbuihan ditunjukan oleh bertambahnya besarnya sel tersebut .Pada makhluk hidup yang tersusun oleh banyak sel , pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran sel-sel penyusun makluk hidup tersebut.Penambahan tinggi tumbuhan dan penambahan tinggi suatu hewan merupakan bukti-bukti bahwa tumbuhan atau hewan tersebut tumbuh.

    Mahkluk hidup tak hanya tumbuh, mahkluk hidup juga mengalami perkembangan . Jika kamu menanam biji tanaman , biji tersebut akan menjadi kecambah . Selanjutnya bukan pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi namun juga perkembangan ke arah bentuk dewasa tanaman tersebut . Miasalnya, biji yang kamu tanam adalah biji kacang merah, maka setelah kecambah yang terjadi bukan hanya pertambahan ukuran kecambah kacang merah saja . Seiring dengan waktu kecambah akan tumbuh membesar membentuk akar, daun,cabang,dan menghasilkan bunga .

    Dari penjelasan tersebut dapat di simpulkan perkembangan merupakan proses perubahan mahkluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan. Pada beberapa mahkluk hidup, terutama mahkluk hidup yang mengalami metamorfosis ( proses perubahan bentuk selama pertumbuhan mahkluk hidup hingga mencapai bentukdewasa ) perkembangan yang terjadi dapat diamati dengan cukup jelas.

Rabu, 19 Januari 2011

Ekosistem


ekosistem padang rumput adalah contoh ekosistem terestrial

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.[1] Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.[1]
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.[1] Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.[1]
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.[2] Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.[2] Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".[2] Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.[2]
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.[3] Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.[1] Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya.[1] Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.[2]

Komponen pembentuk
Semua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur[4]. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.[4] Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:

 

 Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.[4] Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.[2] Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang mempengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]:
  1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  2. Air. Ketersediaan air mempengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
  3. Garam. Konsentrasi garam mempengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya mempengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
  5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.

 Autotrof

Komponen autotrof terdiri dari organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti sinar matahari (fotoautotrof) dan bahan kimia (kemoautotrof).[4] Komponen autotrof berperan sebagai produsen.[4] Yang tergolong autotrof adalah tumbuhan berklorofil.[4]

 

 Heterotrof

Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya.[4] Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil.[4] Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.[4]

 

 Pengurai

Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.[4] Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.[1] Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.[4] Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.[4] Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.[4] Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu[2]:
  1. aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
  2. anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
  3. fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron.

 

 Kebergantungan


rantai makanan
Kebergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik dan abiotik[2].

 Antar komponen biotik

Kebergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui[2]:
  1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.[2]
  2. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.

 

Antar komponen biotik dan abiotik

Kebergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti[2]:
  1. siklus karbon
  2. siklus air
  3. siklus nitrogen
  4. siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat.[2] Ulah manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan.[2]

 

Tipe-tipe Ekosistem

Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.[5]

 Akuatik (air)


ekosistem sungai
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.[5] Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.[5] Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.[5]
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.[5] Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.[5]
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.[5] Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi[1]. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.[5] Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.[5]
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.[5] Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.[5]
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.[5] Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air[5]. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.[5] Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.[5]
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.[1] Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.[1] Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.[4] Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.[4] Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.[4] Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.[1]
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.[4] Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya.[4] Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.[4]
  • Ekosistem lamun.
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut[6]. Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.[6] Seperti hal­nya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak.[6] Berbeda dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng­hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara.[6] Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.[6]

 

 

Terestrial (darat)


ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.

ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim musim dingin yang panjang.

ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.[2] Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan.[2] Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu.[2] Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.[2]
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik.[5] Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun.[5] Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.[5] Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).[5] Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.[5] Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.[5] Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit.[5] Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.[5]
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim.[6] Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas.[6] Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.[1]
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.[4] Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.[4] Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.[4] Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.[4]
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput.[6] Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).[6] Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.[6] Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil[6]. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.[6] Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.[6]
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun.[4] Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.[4] Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).[4]
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah.[5] Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.[5] Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.[5]
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.[5] Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.[5] Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.[5] Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.[5]

ekosistem padang rumput adalah contoh ekosistem terestrial
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.[1] Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.[1]
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.[1] Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.[1]
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.[2] Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.[2] Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".[2] Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.[2]
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.[3] Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.[1] Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya.[1] Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.[2]

 

Komponen pembentuk

Semua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur[4]. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.[4] Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:

 

 Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.[4] Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.[2] Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang mempengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]:
  1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  2. Air. Ketersediaan air mempengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
  3. Garam. Konsentrasi garam mempengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya mempengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
  5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.

 

 Autotrof

Komponen autotrof terdiri dari organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti sinar matahari (fotoautotrof) dan bahan kimia (kemoautotrof).[4] Komponen autotrof berperan sebagai produsen.[4] Yang tergolong autotrof adalah tumbuhan berklorofil.[4]

 

Heterotrof

Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya.[4] Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil.[4] Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.[4]


 

 Kebergantungan


rantai makanan
Kebergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik dan abiotik[2].

 

 Antar komponen biotik

Kebergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui[2]:
kan satu jenis makhluk hidup lainnya.# Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.[2]
  1. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya mema

 

 Antar komponen biotik dan abiotik

Kebergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti[2]:
  1. siklus karbon
  2. siklus air
  3. siklus nitrogen
  4. siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat.[2] Ulah manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan.[2]

 

Tipe-tipe Ekosistem

Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.[5]
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.[5] Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.[5] Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.[5]
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.[5] Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.[5]
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.[5] Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi[1]. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.[5] Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.[5]
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.[5] Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.[5]
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.[5] Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air[5]. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.[5] Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.[5]
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.[1] Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.[1] Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.[4] Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.[4] Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.[4] Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.[1]
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.[4] Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya.[4] Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.[4]


Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik.[5] Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun.[5] Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.[5] Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).[5] Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.[5] Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.[5] Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit.[5] Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.[5]



sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.[5] Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.[1] Contoh ekosistem buatan adalah[5]:
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak.[2] Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.[2]
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar.[1] Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.[1]